Database
Database merupakan kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program computer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut.
Era
Permulaan Database
Era
permulaan database ditandai dengan:
a. Pengulangan
data
b. Ketergatungan
data
c. Kepemilikan
data yang tersebar
Konsep
Database
a. Yaitu
integrasi logis dari catatan-catatan file.
b. Tujuan
dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi
data.
c. Independensi data adalah kemampuaan untuk
membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam
tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program.
d. Program
mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Struktur
Database
1. Struktur
Database Hierarkis
Struktur database hierarkis, yaitu
struktur kelompok daa, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi
menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari
suatu suatu catatan disuatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, sistem
manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan. Struktur hierarkis
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar catatan
dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
2. Struktur
Database Jaringan
Struktur database
jaringan memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam
database. Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi
struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah
keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konsepual,
setiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke setiap catatan lain di
dalam database.
3. Struktur
Database Relational
Struktur sistem manajemen rational
merupakan sistem yang menyerupaki tabel-tabel dan merupakan format yang dapat
dipahami secara cepat oleh manajer dan/atau staff professional.
Keunggulan
dan Kelemahan DBMS
Keunggulan
DBMS
1. Mengurangi
pengulangan data
2. Mencapai
independensi data
ü Spesifikasi
data disimpan dalam setiap program aplikasi.
ü Perubahan
dapat diubah pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3. Mengintegrasikan
data dari beberapa file.
ü Saat
file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi
menjadi kendala.
4. Mengambil
data dan informasi secara cepat
ü Hubungan
logis query language memungkinkan
pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5. Meningkatkan
keamanan
ü Baik
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan
seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
Kelamahan
DBMS
1. Memperoleh
perangkat lunak yang mahal
2. Memperoleh
konfigurasi perangkat keras yang besar
3. Memperkerjakan
dan mempertahankan staf DBA
Peran Database dalam
Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada
bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah
dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek
data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1.000
pegawai yang ada.
Dalam database terdapat
istilah “attribute” sebutan untuk mewakili sebuah entity (suatu
kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah
organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalnya, seorang mahasiswa atau
siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan
lain-lain. Atribut juga disebut data elemen, data field atau
data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup
Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu
organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering
terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data
awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan
langkah atau treatment apa yang baik digunakan dan masih banyak lagi
pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan database lainnya,
dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.
Contoh
Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari internet masih
dalam format html, kemudian akan diolah dengan menggunakan Ms. Word,
maka data-data dalam format html tersebut kita ubah menjadi format doc dengan
melakukan copy paste ke dalam sebuah dokumen Ms. Word, setelah itu
dapat dilakukan pengeditan, penambahan, penggabungan dan lain-lainnya. Data
yang telah diolah tersebut, akan menjadi sebuah informasi baru, dan dapat di
presentasikan dalam bentuk apapun. Sebagai contoh dalam format PDF, atau dengan
menggunakan Ms. Powerpoint bahkan secara lisan, karena sebuah informasi aktif,
jauh lebih berharga dari informasi pasif.
Peranan
Sistem Informasi Manajemen dalam Pemecahan Masalah
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah
adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk
adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena jarang mengartikan frase
mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan mengartikan frase
memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan
kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai
suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk
merugikan bagi sebuah perusahaanatau yang menguntungkan atau yang memiliki
potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Selama proses pemecahan masalah, manajer
akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakann memilih tindakan alternatif.
Keputusan adalah tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah
akan membutuhkan beberapa keputusan.
1. Peranan
Interpersonal
ü Figur
Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti memberikan tur ke
fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
ü Pimpinan:
Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan melatih staf serta
memberikan motivasi dan semangat.
ü Hubungan:
Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit manajer itu
sendiri (sesama manajer dan pihak lain di dalam lingkugan unit) dengn tujuan
menjalankan urusan-urusan bisnis.
2. Peranan
Informasional
ü Monitor:
Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
ü Desimenator:
Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.
ü Juru
Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar
unit(atasan dan orang-orang di dalam lingkungan).
3. Peranan
Keputusan
ü Wirausaha:
Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah
struktur organisasi.
ü Penanganan
Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang
tidak di antisipasi sebelumnya, seperti devaluasi mata uang diNegara-negara
asing di mana perusahaan memiliki operasi.
ü Pengalokasi
Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan
berbagai sub unit mana akan menerima sumber daya apa.
ü Negosiator:
Manajer menyelesaikan perselisihan
Sumber
:
Santoso,
S & Susanto, B. (2000). Aplikasi Access dalam Pengolaan Data
Personalia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
0 komentar:
Posting Komentar