Pengertian Bakat
Menurut Heru Suranto
(1992:22) menyatakan bahwa “Bakat adalah kemampuan untuk terbentuknya keahlian
atau keberhasiln seseorang dalam mengajarkan sesuatu.” Pendapat lain
dikemukakan oleh Yuuf Adisasmita dan Alif Syarifudin (1996:53) bahwa “Bakat
(attitude) diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar bakat itu dapat
terwujud.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut bakat adalah potensi atau
kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan dan terbatas pada hal-hal tertentu.
Lalu ada lagi pengertian bakat menurut Djamarah (2008 : 138)
menuturkan bahwa: “Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing“. Sedangkan Hilgard (dalam Slameto, 1995: 57) menyatakan, ”Bakat
adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.” Dengan demikian orang dikatakan berbakat artinya
terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju keberhasilan, yaitu
pencapaian prestasi yang lebih tinggi.
Konsep bakat muncul karena ketidakpuasan terhadap
tes inteligensi yang menghasilkan skor tunggal yaitu IQ. Semula IQ inilah yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan di berbagai bidang.
Namun IQ tidak dapat memberikan banyak informasi, jika ada dua orang mempunyai
IQ yang sama, tetapi prestasi belajar atau prestasi kerjanya berbeda (Anastasi,
1997). Perlu dike tahui tes inteligensi tidak memberikan rekomendasi untuk
melakukan analisis kemampuan secara diferensial. Oleh karena itu para ahli yang
melakukan analisis diferensial tes inteligensi diragukan validitasnya.
Tujuan Mengetahui Bakat
Tujuan mengetahui bakat adalah untuk dapat melakukan
diagnosis dan prediksi. Tujuan mengetahui bakat yang pertama adalah untuk
melakukan diagnosis, dengan mengetahui bakat seseorang maka akan dipahami
potensi yang ada pada diri seseorang. Dengan demikian dapat membantu untuk
menganalisis permasalahan yang dihadapi testee di masa kini secara lebih
cermat. Permasalahan itu baik dalam pendidikan, klinis maupun industri. Dengan
bantuan tes bakat ini maka diharapkan psikolog dapat memberikan suatu treatment
yang tepat bagi kliennya. Tujuan mengetahui bakat yang kedua untuk prediksi,
yaitu untuk memprediksi kemungkinan kesuksesan atau kegagalan seseorang
dalam bidang tertentu di masa depan. Prediksi meliputi seleksi, penempatan, dan
klasifikasi. Pada dasarnya prediksi adalah mempertemukan potensi seseorang
dengan persyaratan yang ditun tut oleh suatu lembaga.Pada dasarnya pengidentifikasian bakat dilakukan
pada tingkat anak usia dini. Dengan maksud dan tujuan agar nantinta si anak
mampu menunjukan kesesuaian kondisinya sejak awal dalam menyelesaikan suatu
program. Tujuan identifikasi bakat sendiri menurut Hart Ed (1982:26)
mengemukakan bahwa “ Tujuan pemanduan bakat adalah untuk memprediksi suatu
derajat yang tinggi tentang kemungkinan apakah dia mampu dan berhasil
menyelesaikan suatu program yang ditekuni, agar ia dapat mengukur secara pasti,
dalam melakukan tahap selanjutnya.”
Manfaat Mengenal Bakat
1. Untuk mengetahui potensi diri
Bakat merupakan kemampuan yang lebih
menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis) maupun secara
praktis. Bakat merupakan potensi yang dimiliki seseorang karena faktor genetik.
Potensi yang dimiliki anak banyak ragamnya, bisa ratusan bahkan ribuan potensi
yang dimiliki, namun tentunya hanya ada satu atau dua potensi yang paling
menonjol. Tidak mungkin semua potensi yang dimiliki dapat dikembangkan
semuanya, hanya potensi-potensi tertentu yang paling menonjol saja yang perlu
dikembangkan. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, kita jadi tahu potensi
kita dan bisa dikembangkan.
2. Untuk merencanakan masa depan
Meraih masa depan harus dipersiapkan sejak
dini, perencanaan masa depan atau cita-cita perlu menjadi pertimbangan yang
sangat penting. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, kita bisa
merencanakan mengembangkannya dengan demikian juga turut merencanakan masa
depan
3. Untuk menentukan tugas atau kegiatan
Efektivitas pekerjaan sangat tergantung dari bekal kemampuan yang dimiliki,
ketika aktivitas pekerjaan sesuai dengan bakatnya entunya hasilnya akan jauh
lebih bagus atau lebih maksimal dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat
atau potensinya. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, kita bisa memilih
kegiatan apa yang akan kita lakukan sesuai dengan bakat yang kita miliki.