Jumat, 10 November 2017

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Diposting oleh Unknown di 06.37 0 komentar
      A. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database, dan prosedut yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi (Marimin, Tanjung & Prabowo, 2004).

Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (Laudon dan Laudon, 2008).


Menurut Umar (2005), CBIS merupakan evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahapannya memperlihatkan  perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.

Sistem Informasi Berbasis Komputer melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

     1. Fokus Awal pada Data Terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah pengolahan data elektronik (electronic data processing – EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan disingkat menjadi data processing (DP). Kemudian digunakan istilah SIA (Sistem Informasi Akuntansi) untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.

    2. Fokus Baru pada Informasi Konsep SIM dimulai. Konsep SIM ini menyatakan bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

3. Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan Muncul konsep sistem pendukung keputusan (decision support sistem – DSS) DSS merupakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.

4. Fokus Sekarang pada Komunikasi Fokus pada aplikasi perkantoran yang disebut otomatisasi kantor (office automation – OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. Otomatisasi kantor berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, electronic mail, facsimile transmission dan dekstop publishing. Digunakan istilah kantor maya (virtual office) untuk menggambarkan semua aplikasi otomatisasi kantor.

5. Fokus Potensial pada Konsultasi Kemunculan konsep Kecerdasan Buatan (artificial intelligence - AI). Bagian dari AI yakni sistem pakar (expert system) menjadi perhatian yang utama.

    Menurut Stair (dalam Fatta, 2007) sistem informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.

2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diberikan ke komputer.

4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem
komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem. 

Sementara menurut Bruch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block).

a. Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumen yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi, teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok database, database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perngkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok kendali, pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 

B. Tipe-tipe Sistem Informasi

CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu:

a. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Segala terjadi dengan sederhana pada sebuah perusahaan bila ditempuh melalui SIA. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data.

Tujuan dari SIA adalah:

1.      Mendukung operasi sehari-hari

2.      Mendukung pengambilan keputusan manajemen

3.     Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban.

Peran SIA dalam CBIS:

1.      Pengumpulan data

2.      Manipulasi Data

3.      Penyimpanan Data

4.      Menyediakan Dokumen

b. Transaction Processing Systems (TPS)

Transaction Processing Systems atau sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam sistem ini meliputi:

1.   Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi, yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit dalam kehidupan organisasi.

2.    Menangkap data dari setiap transaksi.

3.     Memverifikasi transaksi untuk diterima atau ditolak.

4.     Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk pengumpulan data berikutnya.

5.     Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi.

6.  Memungkinkan mengunduh transaksi dari satu proses ke proses yang lain untuk menangani seluruh aspek.

c. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. Sistem informasi manajemen mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawab. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

d. Decision Support Systems

Decision support systems merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengkombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk membantu mengambil keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari:

1.      Database

2.      Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.

3.      Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan:

a.   Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.

b. Adanya interface manusia/ mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan.

c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tidak terstruktur.

d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

e. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.

f. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

e. Expert Systems

Expert systems merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengkodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi. Adapun cara kerja ES sebagai berikut:

a. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.

b. ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban.

c. Jawaban digunakan untuk menetukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan rekomdasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.

d. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagimana melakukan akuisis pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.

Karakteristik sistem pakar:

a. Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman. 

b. Memebrikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.

c. Mampu menangani masalah yang kompleks.

d. Memecahkan masalah dengan penalaran.

e. Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.







DAFTAR PUSTAKA :
Fatta, H. A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Marimin., Tanjung. H., Prabowo, H. (2004). Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Umar, H. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


 

Desi Fauziyyah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review