A. Sistem
Informasi Berbasis Komputer
Sistem
informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi,
sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak,
database, dan prosedut yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang
mendukung kegiatan organisasi (Marimin, Tanjung & Prabowo, 2004).
Computer Based
Information System (CBIS) merupakan sistem pengolah
data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu
alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif,
dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (Laudon dan Laudon,
2008).
Menurut
Umar (2005), CBIS merupakan evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer
yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi
sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan
dalam perusahaan.
Sistem
Informasi Berbasis Komputer melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Fokus
Awal pada Data Terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk
aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah pengolahan data elektronik
(electronic data processing – EDP).
Istilah EDP tidak lagi populer dan disingkat menjadi data processing (DP).
Kemudian digunakan istilah SIA (Sistem Informasi Akuntansi) untuk menggambarkan
sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.
2. Fokus
Baru pada Informasi Konsep SIM dimulai. Konsep SIM ini menyatakan bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen.
3. Fokus
Revisi pada Pendukung Keputusan Muncul konsep sistem pendukung keputusan (decision support sistem – DSS) DSS
merupakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu
yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
4. Fokus
Sekarang pada Komunikasi Fokus pada aplikasi perkantoran yang disebut
otomatisasi kantor (office automation
– OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para
manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. Otomatisasi
kantor berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, electronic mail, facsimile transmission dan dekstop
publishing. Digunakan istilah kantor maya (virtual office) untuk menggambarkan
semua aplikasi otomatisasi kantor.
5. Fokus
Potensial pada Konsultasi Kemunculan konsep Kecerdasan Buatan (artificial intelligence - AI). Bagian
dari AI yakni sistem pakar (expert system)
menjadi perhatian yang utama.
Menurut
Stair (dalam Fatta, 2007) sistem informasi berbasis komputer dalam suatu
organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:
1. Perangkat
keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan
data, memproses data, dan keluaran data.
2. Perangkat
lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
3. Database,
yaitu kumpulan data dan informasi yang diberikan ke komputer.
4. Telekomunikasi,
yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem
komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
5. Manusia,
yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan
operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
Sementara
menurut Bruch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) berpendapat, sistem informasi
yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok
bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model
block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan
blok kendali (control block).
a. Blok
masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di
sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok
model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok
keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumen yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta
semua pemakai sistem.
d. Blok
teknologi, teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok
database, database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya, tersimpan di perngkat keras computer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok kendali,
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
B. Tipe-tipe Sistem
Informasi
CBIS
biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu:
a. SIA
(Sistem Informasi Akuntansi)
Sistem informasi
akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis
menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Segala terjadi dengan
sederhana pada sebuah perusahaan bila ditempuh melalui SIA. Saat tindakan
berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data.
Tujuan dari SIA adalah:
1. Mendukung
operasi sehari-hari
2. Mendukung
pengambilan keputusan manajemen
3. Memenuhi
kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban.
Peran SIA dalam CBIS:
1. Pengumpulan
data
2. Manipulasi
Data
3. Penyimpanan
Data
4. Menyediakan
Dokumen
b. Transaction Processing Systems
(TPS)
Transaction
Processing Systems atau sistem pemrosesan transaksi adalah
sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah
besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan
dalam sistem ini meliputi:
1. Mengotomasi
penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi, yang bisa dianggap sebagai
kejadian diskrit dalam kehidupan organisasi.
2. Menangkap
data dari setiap transaksi.
3. Memverifikasi
transaksi untuk diterima atau ditolak.
4. Menyimpan
transaksi yang telah divalidasi untuk pengumpulan data berikutnya.
5. Menghasilkan
laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi.
6. Memungkinkan
mengunduh transaksi dari satu proses ke proses yang lain untuk menangani
seluruh aspek.
c. Sistem
Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah
sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume
rutin dan laporan-laporan tertentu. Sistem informasi manajemen mengambil data
mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang
dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawab. Untuk mengembangkan suatu SIM,
diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan
manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
d. Decision Support Systems
Decision
support systems merupakan sistem informasi pada level
manajemen dari suatu organisasi yang mengkombinasikan data dan model analisis
canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi
terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk membantu mengambil
keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari:
1. Database
2. Model
grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
3. Antarmuka
pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS.
Karakteristik
Sistem Pendukung Keputusan:
a. Mendukung
proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by
perception.
b. Adanya interface manusia/ mesin
dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan
keputusan.
c. Mendukung
pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
d. Memiliki
kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
e. Memiliki
subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
f. Membutuhkan
struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen.
e. Expert Systems
Expert
systems merupakan representasi pengetahuan yang
menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih
berpusat pada bagaimana mengkodekan dan memanipulasi pengetahuan dari
informasi. Adapun cara kerja ES sebagai berikut:
a. Pengguna
berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.
b. ES
menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna
memberikan jawaban.
c. Jawaban
digunakan untuk menetukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan
rekomdasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.
d. Seorang
knowledge engineer bertanggung jawab
pada bagimana melakukan akuisis pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi
dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.
Karakteristik
sistem pakar:
a. Memiliki
kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
b. Memebrikan
tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
c. Mampu
menangani masalah yang kompleks.
d. Memecahkan
masalah dengan penalaran.
e. Menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah.
DAFTAR
PUSTAKA :
Fatta, H. A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi
untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Laudon,
J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem
informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Marimin.,
Tanjung. H., Prabowo, H. (2004). Sistem
Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Umar,
H. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.